Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada
sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan
pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan
dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software.
Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software
tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software,
sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberika
saran “istirahat duludeh,he…”.
Teknik dalam
Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam
mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik
Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada
baiknya kita bahas terlebih dahulu
definisi dari
masing-masing teknik tersebut.
1.Teknik
Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam
permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini
hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan
perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara
sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk
mempermudah silakan
simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka
dilakukan pemeriksaan pada
semua Hardware yang
telah terpasang, misalnya
memeriksa hubungan dari kabel PowerSupply ke soket power
pada Motherboard.§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang
dengan benar.§dsb.
2.Teknik Backward Hampir sama
dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik
lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru
akan timbul setelah“jamterbang”komputernya sudah banyak dan
ini sudah merupakan
hal yang
wajar. Dapat kita
ambil beberapa contoh
sebagai berikut :
§
Floppy Disk
yang tidak dapat
memaca diskt dengan
baik .
§
Komputer tidak mau
menyala saat
tombol power pada
casing ditean.
§ dsb
Tabel Pendeteksian Masalah Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena
bagipengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan
ketimbang teknik Forward.Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada
komputer Anda
, silakan simak
tabel berikut: Komponen
Pendeteksian Masalah
1.Power Supply
Analisa Pengukuran
2.Motherboard
3.Speaker
4.RAMAnalisaSuara
5.VGA Card+Monitor
6.Keyboard AnalisaTampilan
7.CardI/O
8.DiskDrive
9.Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan
listrik pada komponen nomor 1 sampai 3.Gunakan alat bantu seperti multitester
untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu
mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC
Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara
tersebut,silakan simak keterangan
berikut:
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melaku kanproses
Boot denganbaik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada
masalah pada
konfigurasi atau seting pada
CMOS.
§ Bunyibeep panjang 1 kali dan pendek 1kali, artinya ada
masalah pada
Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang
1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor
atauVGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya
ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya
ada masalah pada ROM
BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah
penerimaan tegangan(power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali
apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang
lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa
Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di
monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor
6 sampai9.
Contoh : Pada saat komputer di nyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara
Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan
tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai
9,yaitupadaKeyboard,CardI/O, Disk
Drive dan
Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode
bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan
Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada
monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di
komponen nomor 1dan2,yaitu Power Suplly
dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer
tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer,
jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus
membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita
tidak
dibohongi oleh
tukangservis yang nakal;)Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih
mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan
tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri
permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini
dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka
motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai
komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin
PC tersengal-sengal.Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan
Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah
lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular
memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara
mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan
teknologi PC
itu sendir I
. Namun, kemudahan
senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak
motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang
optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari
tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat
desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan
akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain motherboard terus
berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0,
RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul pada
lahan yang
sama: motherboard.
Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut
populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen
pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa
harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya
tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi
tolak ukur dukungan teknis juga kian membuat para pengguna dipusingkan untuk
memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesai dengan masalah yang satu ini,
kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi
persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah
sedikit saja
bisa membuat PC
termehek- mehek .
Justru dengan
banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita
tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother
board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni.
Berikut ini langkah-langkahnya.
Repairor Replace
Keputusan
untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada
sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh
tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam
membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya
motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi
kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum
memutuskan untuk membeli yang baru.
Back
to Basics!
a. Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini
diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas
atau tidaktertancapdenganbenar
b. Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk
memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum.
Juga
untuk memastikan bahwa
secara fisik IC-Icd dalam motherboard
tidak mengalami kerusakan
atau terlepas.·Periksasumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk
memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah
output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter
c. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang
direkomendasikan pada buku manual.· Periksa, adakah barang-barang asing yang
menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa
mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat
lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan
pendek alias konslet.
d.
Periksa
jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur
dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada
buku
manual jangan menggunakan ilmu hafalan.Setting yang salah bisa
membuat motherboard Anda tidak mau menyala.
e.
Periksa
bagian-bagian motherboard yang melekat padcasing. Hubungan pendek akibat
penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard
akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.
Sistem PC
tidak menyala ketika
kartu grafison board
di ganti denganVGA
Card Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade
kartu grafis pada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum,
pada sebagian motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara
manual. Sebenarnya ini tidak akan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya.
Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu grafis add on ditancapkan dan Anda
melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama
sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beepsamasekali.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard
Anda. Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard
yang Anda pakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk
kemudian masuk pada menu BIOS.
Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard.
Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem.Langkah
selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI
sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap
dengan benar pada slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda.
Sistem akan kembali menyala dengan kartu grafis add on
sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan kartu
grafis
tersebut.
Sistem tidak
bekerja ketika prosesor
diganti Kejadian ini amat
sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan
menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika
Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting
sistembekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar
sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa
ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang
dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem
motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh
lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS.
Apabila langkah ini sudah dilakukan.Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan
FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda.
Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang
semacam ini.
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR digantiAda beberapa
kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini
terjadi.
Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru
yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan
atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas
jenis chip yangh dipakai.
Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang
berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga
tidak mau dipsangi memori tipe single side atau double side.
Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard
terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update
BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang
lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS
latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan
reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur
latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan memorinya.
Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah
ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan
adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar
motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan
lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada
arus listrik yang mengalir. Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak
memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay
yang Anda punya dengan yang lebih bagus.
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan
benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add
on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar
posisinya tegak lurus terhadap motherboard.
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power
atau koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing
depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang
dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama
ada pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi.
Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini,
Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengancatatan
apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga
bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor
atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan
daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang.
Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal
yang terpasang.
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri
terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan.
Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan
port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain.
Pada beberapa sistem,
motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini.
Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk
hardisk sementar secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasangIni biasa terjadi
pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup bak. Pada
mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak
terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan.
Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor
dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power
fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan
bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada
pin yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk fail
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada
BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS
dan matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard.
Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang
berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan
kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting.
Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS
atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak
ada. Ini untuk memaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah booting
dapat dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter
sesuai dengan jenis kartu grafis yang dipasang. Apabila Anda memasang kartu
grafis berbasis AGP, setting fitur
ini pada
AGPaddon.